Hampir semua orang suka cokelat. Pasalnya cemilan ini memiliki rasa manis yang begitu khas dan membuat ketagihan. Cokelat juga kerap dikaitkan dengan suasana romantis karena cokelat kerap dijadikan hadiah oleh mereka yang sedang menjalin hubungan asmara. Berikut ini adalah fakta-fakta unik lain seputar cokelat yang sebaiknya tidak anda lewatkan.
1 .Cokelat Pernah Digunakan Sebagai Mata Uang
Cokelat pada awalnya hanya dikenal oleh penduduk asli Amerika Tengah, khususnya suku Aztek dan Maya. Saat bangsa Eropa akhirnya menjamah Amerika Tengah, barulah cokelat menyebar ke seluruh dunia hingga bisa seterkenal sekarang.
Cokelat merupakan hasil olahan dari biji pohon cokelat. Yang menarik, cokelat pada awalnya bukan hanya dikonsumsi sebagai makanan dan minuman, tetapi juga sebagai mata uang.
Suku Maya menganggap biji cokelat sebagai komoditas yang amat berharga. Sampai-sampai mereka menggunakan cokelat sebagai alat transaksi.
Sebagai contoh, 10 biji cokelat dikabarkan bisa digunakan untuk membeli kelinci, sementara 100 biji cokelat bisa digunakan untuk membeli budak manusia.
Saat bangsa Aztek datang dan menjalin hubungan dengan suku Maya, mereka turut mengadopsi praktik menggunakan biji cokelat sebagai alat pembayaran.
Karena peran cokelat sebagai alat pembayaran, setiap biji cokelat pun menjadi benda yang amat berharga oleh penduduk suku Aztek dan Maya.
Namun hal tersebut tidak lantas membuat cokelat sama sekali tidak pernah dikonsumsi sebagai bahan makanan atau minuman. Kalangan bangsawan Aztek diceritakan gemar meminum cokelat.
Montezuma adalah salah satunya. Raja Aztek tersebut diceritakan bisa meminum 50 gelas cokelat setiap harinya.
Karena cokelat yang diminum oleh orang Aztek ditambahi gula dan berwujud amat pekat, cokelat yang mereka minum diperkirakan memiliki rasa yang amat pahit. Baru sesudah bangsa Spanyol mengenal cokelat, mereka mulai menambahkan gula ke dalam minuman cokelat.
2.Cokelat Pernah Digunakan Sebagai Bahan Obat
Cokelat sekarang dipandang sebagai minuman rekreasi yang berarti cokelat biasanya diminum saat seseorang sedang ingin bersantai dan memanjakan diri.
Namun di Amerika Serikat pada masa lampau, cokelat sebenarnya pernah memiliki peran yang lebih penting dari itu. Cokelat pernah digunakan sebagai bahan obat.
Sejak abad ke-19, kalangan apoteker kerap membeli bubuk cokelat dari perusahaan cokelat Hershey. Mereka kemudian mengolahnya menjadi semacam sirup obat yang sudah dicampur dengan pemanis.
Penggunaan cokelat sebagai obat bukan hanya karena cokelat memiliku khasiat bagi orang yang meminumnya, tetapi juga sebagai cara supaya produk buatan apoteker tadi lebih mudah terjual.
Pada masa itu, kehidupan apoteker masih belum semakmur sekarang. Banyak di antara mereka yang harus hidup dalam kondisi serba kekurangan.
Jadi supaya mereka bisa menjalani profesinya sambil memperbaiki kondisi perekonomiannya, mereka pun menjual cokelat sebagai suplemen obat. Manjual cokelat sebagai bagian dari obat juga membantu memperbaiki citra obat-obatan pada masa itu yang terkenal amat pahit.
Namun bukan berarti cokelat tidak memiliki manfaat sama sekali bagi tubuh. Cokelat diketahui mengandung senyawa antioksidan yang efektif dalam mencegah kemunculan kanker. Cokelat juga cukup mujarab dalam mengobati batuk dan masalah tekanan darah.